Pierre Tendean: Si Pelipur Lara


     Salam kenal, nama saya Iqbal. Saya seorang mahasiswa semester tujuh yang sedang ingin mengisi waktu luang. Saya tinggal di Bandung.
    Sekarang tanggal 8 Oktober 2017. Sekitar seminggu yang lalu kita semua menyaksikan film Pengkhianatan G30S/PKI di salahsatu kanal televisi, bahkan dua hari berturut-turut film itu diputar oleh kanal televisi yang berbeda. Saat itu saya menyaksikannya bersama kedua orangtua dan adik saya. Setelah menyaksikan film itu, saya pikir film Pengkhianatan G30S/PKI sangat mempengaruhi diri saya, terutama semangat cinta tanah air yang ada di dalam jiwa. Saya tidak tahu mengapa, tapi film itu seakan membuka pemikiran saya bahwa mencintai tanah air adalah suatu hal yang memang sudah ada di dalam diri, tetapi kita hanya perlu menyalakan lilin-lilinnya dengan hati dan perjuangan.
    Saat itu adalah kali pertama saat menonton film Pengkhianatan G30S/PKI. Sejak saat itu saya menjadi sangat penasaran dan seakan-akan tragedi tersebut benar-benar membuka pikiran dan diri saya untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman.
    Banyak yang membekas di diri saya setelah menyaksikan film itu. Hal yang paling membekas adalah sosok Pierre Tendean. Bagi saya, Pierre muda adalah contoh pemuda berjiwa bangsa. Ia tidak melihat dirinya apa, siapa, turunan mana; tetapi hatinya benar-benar Indonesia. Dan, mulai bulan September/Oktober tahun 2017 ini. Saya secara resmi menambahkan Kapten Pierre Andries Tendean ke dalam daftar orang yang patut saya hidupkan semangatnya di dalam diri saya.
    Blog-blog yang akan saya tulis selanjutnya, sebisa mungkin mengenai Pierre Tendean atau setidaknya mengenai pandangan, pendapat, atau apapun yang ingin saya tulis yang berkenaan dengan beliau. Semoga blog-blog yang saya tulis bermanfaat dan akan membuat kalian semua bahagia.
    Sebagai kenang-kenangan bagi pembaca, berikut ini adalah data diri Pierre Tendean yang saya rangkum dari beberapa sumber. Sebenarnya data diri ini sebagai pegangan saya agar nanti tidak perlu mencarinya lagi berkali-kali di laman website.

Pierre Tendean


Nama lahir:                  Pierre Andries Tendean
Nama pra-G30S:          Lettu. Czi.* Pierre Andries Tendean
Nama pasca-G30S:      Kapten Czi. (Anumerta)** Pierre Andries Tendean
Nama panggilan:          Pierre
                                    Om Pierre (panggilan dari anak-anak Jenderal A. H. Nasution)
                                    Kapten Tendean (nama Jalan di Jakarta)
Tempat lahir:               Centrale Burgelijke Ziekenhuis, Batavia, Hindia Belanda (sekarang RSCM, Jakarta, Indonesia)
Tanggal lahir:               21 Februari 1939
Meninggal:                   Jakarta, 1 Oktober 1965
Tanggal pemakaman:   5 Oktober 1965
Lokasi dimakamkan:   Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta     
Keluarga:                     Dr. A.L. Tendean (Ayah)
                                    Cornet M.E. (Ibu)
                                    Mitze Farre (Kakak)
                                    Rooswidiati (Adik)
Pendidikan:                  SD di Magelang
                                    SMP-SMA di Semarang
Akademi Militer/AKMIL (1962 berganti nama menjadi ATEKAD/Akademi Teknik Angkatan Darat) di  Bandung, 1958-1962
Penghargaan:               Pahlawan Nasional Indonesia, Pahlawan Revolusi, promosi Kapten (anumerta), dan Satya Lencana Saptamarga berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No 111/KOTI/Tahun 1965)
Jabatan:                       Wakil Ketua Senad Korps Taruna (selama AKMIL)
Komandan Peleton pada Batalyon Zeni Tempur 2/Daerah militer (DAM) II Bukit Barisan, Medan (setelah ATEKAD)
Anggota Intelijen (1963)
Ajudan Jenderal A. H. Nasution yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata (Menko Hankam/Kasab) pada 15 April 1965
Pangkat:                       Letnan Dua, 1962 (Lulus ATEKAD)
Letnan Satu, 1965
                                    Kapten (Anumerta), 5 Oktober 1965

*Czi.: zeni/genie: (menurut KBBI) tentara yang mengurus persenjataan dan perlengkapan, seperti membuat jembatan.
**Anumerta: penghargaan yang diberikan pada seseorang setelah kematiannya

Komentar